Keberangkatan dari bandara International Soekarno Hatta menuju Chiang Mai, Bangkok
Perjalanan dimulai dari Wat Phratat Doi Suthep Temple yang terkenal dengan chedi nya, berwarna emas mengkilap dan payung emas yang menghiasi 4 sudut chedinya. Kuil ini dinamakan dengan “Doi Suthep” karena terletak di gunung Doi Suthep. Letaknya yang cukup tinggi membuat udara menjadi segar dan jika cuaca cerah kita bisa menyaksikan kota Chiang Mai dari Wat ini.
Perjalanan selanjutnya menuju Orchid & Butterfly Farm, dimana banyak ditemukan beragam bunga anggrek, burung dan kupu – kupu yang indah. Malam harinya mampir di Night Bazaar.
Hari ketiga perjalanan dilanjutkan mengunjungi White Temple sebuah kuil Budha berwarna putih serta hiasan ornamen cermin dengan keindahan yang sangat menawan. Berbeda pada kuil umumnya yang berwarna kuning keemasan. Siang harinya dilanjutkan mengunjungi Long Neck Village dimana ditemukan suku Akha, suku Lisu dan suku Karen dengan gelang di leher mereka. Mereka menjual souvernir hasil kerajinan tangan dan kain hasil tenunan, harganya jauh lebih murah di banding di pasar di Bangkok maupun Chiang Mai. Wanita suku long neck Karen mulai melilitkan rantai di leher sejak merka brusia 5 tahun, konon berat kalung itu bisa mencapai 5 kilogram. Bukan tanpa alasan para perempuan suku Karen melilitkan rantai yang berat itu di leher mereka. Bagi mereka, dengan melilitkan rantai di leher menunjukan kecantikan dan identitas suku mereka.Wisatawan juga diajak berkunjung ke Opium Hall. Rute perjalanan berikutnya menuju Golden Triangle yang merupakan perbatasan negara Thailand, Myanmar dan Laos, pilihan transportasi bisa menggunakan operational tour menyewa kapal menyusuri sungai Mekong menuju Laos. Kemudian berlanjut ke Kota Mae Sai (perbatasan Myanmar).
Hari ke empat perjalanan transit ke Bangkok menuju Hua Hin untuk makan malam dan wisatawan diajak mengunjungi Hua Hin Night Mare untuk berbelanja souvenir dan jajanan khas Thailand, banyak penjaja makanan dan juga barang kerajinan khas untuk oleh-oleh.
Perjalanan di Hua Hin dilanjutkan ke Santorini Park yang merupakan taman rekreasi yang penuh dengan wahana permainan sekaligus sebagai pusat perbelanjaan. Kemudian wisatawan diajak menuju Swiss Sheep Farm yang merupakan peternakan domba ala eropa, sebuah tempat wisata yang menawarkan suasana lahan pertanian di sebuah lembah. Ini menjadi lokasi wisata dan atraksi yang sangat menyenangkan. Beberapa hal yang dapat dijumpai di lokasi yang satu ini antara lain adalah sebuah bangunan yang mirip lumbung dengan jerami di sana sini lengkap dengan volkswagen beetle sampai kincir angin. Selain itu wisatawan juga dapat merasakan sensasi naik kuda poni serta memberi makan pada domba. Perjalanan kemudian dilanjutkan kembali ke Bangkok dan singgah di Honey Shop.
Perjalanan hari keenam dilanjutkan menyusuri sungai Chao Praya dengan air yang jernih sepanjang 372 KM yang merupakan sungai terpanjang di negara Thailand, mempertemukan empat sungai kecil yakni Ping, Wang, Yom dan Nan. Berhenti sejenak di Wat Arun yang bergaya arsitektur unik, diselimuti dengan kaca berwarna dan porselen Tiongkok membuat berkelip – kelip saat terkena cahaya. Konon, di Wat Arun jugalah Emerald Buddha disimpan pada awalnya, sebelum akhirnya dipindahkan ke dalam Wat Phra Kaew yang ada di dalam kompleks Grand Palace saat ini.Kemudian mengunjungi Grand Palace dan Gems Gallery. Kemudian berbelanja di MBK Shopping Mall yang merupakan mall legendaris dan menjadi tempat favorit berbelanja oleh – oleh ataupun souvenir dan menyaksikan Nanta Show.
Hari terakhir diisi dengan acara bebas hingga diantar menuju bandara untuk penerbangan pulang kembali ke Jakarta